Rabu, 23 Oktober 2013

Jika ingin digemari dan dikenal banyak orang, buatlah sesuatu yang berbeda

Situs jejaring sosial semakin berkembang. Kekuatannya untuk mempromosikan barang tidak diragukan lagi. Maraknya pengguna internet di Indonesia pun menguntungkan para pekerja industri kreatif.
Buah manis dari jejaring sosial bisa dirasakan oleh Carline Darjanto dan Ria Sarwono. Mereka melahirkan Cotton Ink sejak 2008, merek yang tumbuh lewat blogFacebookTwitter danInstagram. Hingga kini, konsep dan konsistensi mereka dalam mengembangkan bisnis, mencuatkan merek ini di ranah komunitas online.
 Carline Darjanto
Menurut Carline, situs jejaring sosial merupakan wadah yang menjanjikan. Hal ini terbukti dengan menjamurnya butik online di Indonesia. Namun tidak semuanya desainer, sebagian hanya penjual perantara.
"Jika ingin digemari dan dikenal banyak orang, buatlah sesuatu yang berbeda," kata Carline saat ditemui di Jakarta Fashion Week (JFW) 2014 di Jakarta.
Cotton Ink bukan berarti tanpa konsumen offline. Namun penjualan secara langsung tersebut tidak semarak apa yang mereka dapatkan lewat dunia cyber.
"Karena kami gencar promosikan produk lewat online, maka konsumen offline pun juga beralih ke online," lanjut Carline
JFW 2014 dimanfaatkan dua sekawan tersebut untuk mengeksplorasi budaya Indonesia. Sudah menjadi identitas, Cotton Ink berkutat pada busana sehari-hari yang sederhana. Namun kali ini divariasikan dengan kain tradisional, yakni Batik Mega Mendung.
Busana diterjemahkan ke dalam warna-warna cerah khas musim semi, seperti kuning dan oranye. Selain itu, rok midi lebar dan atasan crop juga dihadirkan sebagai sentuhan baru. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar